Berada di kawasan Telaga Warna dan goa Jaran.
Asal Usul Nama Goa Jaran
Wonosobo Click - Dikisahkan, pada suatu hari hujan turun dengan sangat deras mengguyur sebuah daerah di dataran tinggi.
Seekor kuda (jaran dalam bahasa jawa) betina bernama Resi Kendaliseto tengah mencari tempat untuk berteduh.
Ketika berada di tengah kebingungnnya, kuda tersebut menemukan sebuah lubang besar dan memutuskan untuk berteduh dan bermalam di dalam goa tersebut.
Namun waktu bergulir, hingga muncul hal aneh terjadi pada sang kuda tersebut.
Pada keesokan harinya pada saat pagi hari, kuda tersebut keluar dari goa perutnya sudah membesar atau dalam keadaan bunting. Itulah mengapa goa ini diberi nama ‘goa jaran’.
Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang percaya akan legenda tersebut.
Pasangan yang belum dikaruniai keturunan dalam waktu yang cukup lama akan melakukan tirakat atau laku prihatin di dalam goa tersebut.
Keinginan untuk segera memiliki keturunan dipercaya bisa terkabulkan.
Tetapi, bagi wanita perawan yang belum menikah mitosnya pantang untuk memasuki goa tersebut.
Ditakutkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan atau bernasib sama dengan kuda Resi.
Terlepas dari legenda dan mitos yang menyertai di Goa Jaran yang ramai dikunjungi oleh peziarah dari luar daerah pada bulan-bulan tertentu.
Informasi terkait pantangan memasuki Goa Jaran, terpasang jelas di bagian depan pintu masuk.
Diharapkan para wisatawan yang berkunjung dapat menjaga diri untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.
Apabila diperhatikan, mulut dari Goa Jaran ini sendiri memiliki bentuk yang tidak beraturan di antara celah bebatuan dan sempit.
Mustahil bagi seekor kuda untuk masuk ke dalamnya. Meskipun belum diketahui kebenarannya.
Sehingga memang goa jaran ini tetap memilik daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung di kawasan Telaga Warna.