Iklan

Rabu, 08 Januari 2025, 20.49.00 WIB
Last Updated 2025-01-09T04:49:13Z
budayaTradisi

Cerita Rakyat Asal Usul Anak Gimbal Dieng Beserta Tradisinya

Ilustrasi anak dengan berambut gimbal di Dieng.


Wonosobo Click Dataran tinggi Dieng yang secara geografis berada diantara Wonosobo dan Banjarnegara yang populer dengan objek wisatanya.


Selain itu juga kental dengan budaya dan keindahan wisata alamnya yang menawan.


Salah satu yang cukup menarik perhatian yaitu terdapat fenomena anak gimbal pada gelaran acara Dieng Culture Festival yang diadakan rutin tiap tahun.


Anak gimbal disana menjadi sebuah fenomena yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat Dieng yang kental dengan kebudayaan Jawa kuno.


Cerita Rakyat Asal Usul Anak Gimbal Dieng


Dipercaya, menurut masyarakat Dieng, keberadaan para anak berambut gimbal ini erat kaitannya dengan 2 sosok entitas ghaib kepercayaan warga lokal.


Kedua sosok yang populer dan disepuhkan ini bernama Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce. 


Keduanya merupakan tokoh yang dianggap bertanggungjawab atas lahirnya anak-anak berambut gimbal di sekitar wilayah Dieng.


Menurut cerita rakyat yang dipercayai warga, anak-anak yang tumbuh besar dengan rambut gimbal dipercaya merupakan titisan dari Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.


Kyai Kolo Dete seorang sakti mandraguna berambut gimbal yang juga dikenal sebagai pendiri Wonosobo. Beliau melakukan babad alas dan kemudian mendirikan pemukiman awal tonggak berdirinya dari Kabupaten Wonosobo.


Sedangkan Nini Roro Ronce sendiri dikisahkan merupakan abdi dari sang Ratu Selatan,Nyi Roro Kidul yang diperintahkan menjaga Dataran Tinggi Dieng. Roro Ronce sendiri digambarkan sebagai wanita yang berambut gimbal.


Roro Ronce disebutkan mendapatkan keistimewaan rambut gimbalnya tersebut dari Nyi Roro Kidul yang dititipkan sementara dan harus dikembalikan dalam waktu yang ditentukan.


Dalam literatur lain disebutkan bahwa Kyai Kolo Dete adalah seorang pejuang yang berambut gimbal dan panjangnya mencapai mata kaki. 


Karena dianggap mengganggunya saat melakukan peperangan ia pun menitipkan rambut gimbalnya kepada anak-anak yang "disayanginya".


Sehingga, lahirlah budaya Ruwat Gimbal yang kini menjadi ciri khas dan daya tarik bagi turis untuk mendatangi Dieng pada acara Dieng Culture Festival.


Budaya Ruwat Gimbal di Dieng


Dibalik keeksotisan budaya yang menjadi magnet para pengunjung ini, masyarakat mempercayai bahwa melakukan pemotongan rambut anak gimbal harus dilakukan dengan upacara yang sakral.


Mereka percaya bahwa dengan memotong rambut gimbal anak-anak mereka dapat menghilangkan hal-hal buruk yang dikhawatirkan akan terjadi pada sang anak.