Iklan

Kamis, 23 Januari 2020, 20.38.00 WIB
Last Updated 2020-01-24T04:38:04Z
Nge-book

Cinta Yang Bodoh Harus Diakhiri


Judul                : Cinta yang Bodoh Harus Diakhiri
Penulis             : Artie Ahmad
Penerbit           : Mojok
Terbitan          : Januari, 2019
Halaman         : viii+140 Halaman
ISBN               : 978-602-1318-83-6
Peresensi         : Agustin Handayani

Artie Ahmad hadir lagi dengan karya terbarunya. Sebuah kumpulan cerita pendek yang berjudul Cinta yang Bodoh Harus Diakhiri. Kumcer yang di dalamnya terdiri dari 16 cerita pendek yang saling berdiri sendiri. Meski begitu, keenam belas cerpen tersebut seakan memiliki benang merah, yaitu tentang cinta.

 Namun bedanya, kisah cinta yang dikisahkan dalam setiap cerpen adalah sebuah kisah pilu, tragis, dan menyedihkan dari sebuah cinta. 

Hampir semua cerita di masaing-masing cerita seakan menjelaskan bagaimana cinta yang bodoh, menyakitakan dan menimbulkan luka. Cinta hanya pemanis diawal saja sebelum pahit setelahnya.

Keenam belas cerita pendek di dalam buku ini sebagian besar berkisah mengenai pengkhianatan dan cara memaknai perasaan yang penuh dengan luka. 

Ditulis dengan narasi yang teramat puitik, cerita-cerita kelam karya Artie Ahmad adalah kumpulan kisah romansa yang penuh dengan masalah di tengah kerapuhan manusia dalam menjalin hubungan.

Bisa kita lihat dari sebuah cerpen yang diambil menjadi judul buku ini, yaitu Cinta yang Bodoh Harus Diakhiri. Sepasang kisah suami isteri yang bernama Eugene dan Marion. 

Bahasa di dalam buku ini sangat mudah dipahami. Bisa dibaca oleh semua kalangan dan memiliki beberapa kutipan bagus yang bisa kamu jadikan caption uhrowi di media sosial buat bahan chat dengan mbaknya.

Kekurangan dalam buku ini adalah di beberapa cerpen yang kurang jelas menggambarkan kesesuaian isi cerita dengan judul yang ada di cover. 

Bagi beberapa orang mungkin akan berpikir bahwa apa yang ada di dalam buku tidak sesuai dengan judulnya. Jika dijelaskan dan dipaparkan lebih gamblang, maka sebenarnya mudah mengetahui korelasi antara isi cerita dengan judul cerita.

Dalam permulaan cerita, mereka sudah berada di sebuah kota tua bekas penjajahan militer dulu, kota kelahiran Eugene. Dengan segala mitos yang ia jabarkan, Marion termakan dalam bualan yang tercipta dari suaminya sendiri. 

Cinta adalah pilihan. Kita bisa memilih apakah kita akan tetap menjadi budak cinta atau mengakhiri cinta yang bodoh. Seperti itulah yang Eugene lakukan.

 Sejak banyak informasi bahwa sang isteri sering keluar dengan seorang lelaki yang bukan dirinya, Eugene jelas merasakan marah yang selalu ia redam dengan batang rokok dan asap yang mengepul. 

Puncaknya, saat ia mendapati dengan mata kepalanya sendiri bagaimana wanita yang sudah ia nikahi malah bergaul dengan lelaki lain. Saling berbagi kehangatan.

 “Cinta yang tolol harus diakhiri. Penghiatana harus dibayar tunai dengan kematian. Seharusnya memang begitu.” Hal- 137

Keenam belas cerita cinta yang berada di dalam buku ini mungkin akan membuat pembaca berpikir dengan keras, apakah benar kisah cinta penuh luka? Baik ditimbulkan oleh perpisahan maupun perngkhianatan. 

Namun, mau apapun itu sumber luka tersebut, cinta memang selalu membawa dua genggam tangan dengan isi yang berbeda tapi tak bisa dipisahkan. Sebutlah kanan sebuah suka dan kiri adalah duka. Maka, saat kita mengenggam kanan, kita juga harus menerima kehadiran kiri. Nerimo ing pandum.

Penulis memberikan banyak masalah yang secara nyata memang benar adanya di tengah kelumpuhan manusia dalam menjalin hubungan. 

Banyak kata setia yang dikhianati dan banyak pula rasa cinta yang mati dan menyakiti hati sendiri. Lantas, apakah kita bisa menjalin cinta yang cerdas dan hanya tersirat sebuah kebahagiaan? Sedang kita tahu bahagia adalah hal yang semu dan relatif. 

Buku ini rekomended sekali untuk dibaca, mengisi kegabutan sembari menyelam minum air, sembari nunggu balasan dari mbaknya membaca buku ini bisa dengan bijak mengetahui arti cinta sesungguhnya sekaligus membuat diri berhati-hati pada cinta. nek rasalah wqwq.