JUDUL BUKU :
INTELEGENSI EMBUN PAGI
JENIS BUKU : FIKSI
PENULIS :
DEE LESTARI
PENERBIT :
PT. BENTANG PUSTAKA
JUMLAH HALAMAN :
724
ISBN :
978-602-291-131-9.
TAHUN TERBIT :
FEBRUARI 2016
Oleh: Tri Maya W
Intelegensi Embun Pagi, seri novel ke-6 sekaligus penutup
dari Supernova yang ditulis oleh Dewi Lestari Simangunsong atau biasa dikenal
dengan Dee Lestari. Pada novel ini, penulis mempertemukan tokoh yang ada
didalam seri novel Kesatria Puteri dan Bintang Jatuh, Akar, Petir, Gelombang,
dan Partikel. Novel ini memadukan berbagai tema dalam penulisanya seperti
petualangan, percintaan, persahabatan, kekuatan gaib dan berbagai polesan ilmiah
yang melekat dalam alur cerita.
Awal mula penulis bercerita tentang tokoh Gio yang
mendapatkan sebuah pesan dari Amaru untuk pergi ke Lembah Urubamba dan bertemu
dengan Madre Aya lewat upacara Ayahuasca. Dalam menyampaikan ceritanya,
pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Berikutnya, ditempat yang berbeda ada tokoh Elektra dan
Bodhi yang melihat sisi lain dari pertemuannya. Jalan cerita yang dikemas amat
apik, merangsang pembaca untuk bermain dalam imajinasi. Kemudian didalam
penulisan kata, didapati beberapa bahasa-bahasa dengan istilah asing, namun pada
halaman belakang disertakan glosarium sehingga memudahkan pembaca mencari arti
yang tidak dimengerti. Elektra dan Bodhi menguak berbagai reaksi yang timbul
ketika mereka bersentuhan tangan. Peristiwa tersebut mengarahkan mereka kepada
hal-hal yang berkaitan dengan Asko.
Setelah itu banyak tokoh peretas yang bermunculan
dan mulai memahami tugasnya masing-masing. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta
dari New York untuk mencari Bodhi Liong, Alfa bertemu dengan salah satu
Infiltran yang bernama Kell ketika berada didalam pesawat. Kell adalah pembawa
618 kode sakral yang menyimpan kode para peretas. Dilihat dari jalan ceritanya,
novel ini menggunakan tahapan alur maju-mundur.
Mulai memasuki tahap pertengahan, dalam alur cerita
terdapat beberpa alur yang monoton sehingga jika pembaca tidak paham akan
menimbulkan rasa bosan. Zarah mulai dimasukan kedalam cerita, sekembalinya ia
ke Batu Luhur tak lain untuk kembali mencari jawaban tetntang teka-teki
hilangnya Firas, ayah Zarah. Selang seling cerita disajikan agar semuanya
semakin terhubung. Ditambah pertemuan antara Alfa dan Bodhi, kemudian ada kaki
tangan Suernova yaitu Toni yang ternyata sudah lama berhubungan dengan Ruben dan
Dimas. Karena banyaknya tokoh utama, penulis
menceritakan semua tokoh sehingga semuanya berperan. Akan tetapi, selang seling
cerita yang dibuat terkadang malah membuat pembaca agak kebingungan.
Magnet
menarik kuat para peretas untuk bersatu. Kala itu, mereka diberi petunjuk para
Infiltran untuk pergi ke Bukit Dolok Simaung-maung, Medan. Namun sayangnya
kepergian mereka ke Medan terendus oleh para Sarvara. Para sarvara bergegas
menuju Medan. Perang antara peretas dan Sarvara terjadi disana, yang menyebabkan
tokoh Alfa gugur, kemudian peretas mimpi digantikan oleh Toni. Peretas harus
terus melindungi semesta, didampingi dengan para Infiltran. Berbagai teka-teki
terus terecahkan. Beberapa tindakan membawa tokoh ke peristiwa baru, tidak
hanya mengenai peristiwa alam, ada beberapa yang diluar dugaan. Mulai dari
perasaan cinta yang muncul antara Gio dan Zarah hingga bagaimana Elrektra dan
Toni menjadi sepasang kekasih.
*Penulis yang mengaku anonim ini sedang menggelandang mencari pengalaman di kota tetangga, seorang calon penyair ini juga dapat di temui di blog pribadinya.
http://entahmayawahyu.blogspot.com/