trimayawahyu |
Judul: Orang-orang Biasa (Ordinary People)
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN: 978-602-291-524-9
Halaman: 300
Genre: Fiksi
Oleh: Tri Maya Wahyu*
Buku ini bercerita tentang sepuluh orang yang mempunyai kemampuan dibawah rata-rata manusia pada umumnya. Sepuluh orang tersebut antara lain Sulud, Junilah, Sobri, Honorun, Tohirin, Rusip, Nihe, Handai, Dinah, Debut. Pada waktu sekolah mereka merupakan siswa terbodoh dikelas. Keseharian mereka yang biasa biasa saja tiba-tiba berubah menjadi 180 derajat, ketika sebuah rencana besar masuk dalam kehidupan mereka. Mereka bersepuluh berencana merampok bank untuk membiayai sekolah anaknya Dinah yang diterima di Fakultas Kedokteran karena keterbatasan ekonomi saat itu.
Pada sisi lain novel ini bercerita tentang kegiatan dari seorang inspektur Abdul Rojali yang diam-diam merindukan beraksi heroik layaknya pahlawan yang menumpas kejahatan. Karena dikota Belantik terkesan sebagai kota yang aman-aman saja. Sehingga sang inspektur berfikir bahwa porofesinya tidak ada gunanya.
Selang-seling cerita disajikan hingga berakhir dengan kejadian tak terduga. Kenapa? Karena ternyata judul dari buku jauh berbeda dengan isi yang disajikan dan berhasil membuat pembaca terkecoh. Salah satu kelebihan dari buku ini yakni penulis mampu menghidangkan banyak tokoh dengan karakter yang berbeda dan mudah untuk diingat. Bahasa yang digunakan pun luar biasa apik dan begitu jenaka.
Selain itu, ada banyak pesan yang bisa diambil dari novel ini, mulai dari motivasi, persahabatan, kesetiaan, kegigihan dan lain sebagainya.
Meskipun sebenarnya mencari kekurangan dari novel “Orang-orang Biasa” begitu sulit ditemukan. Akhirnya saya menemukan kekurangan dari novel ini, yakni cerita yang disajikan terlalu cepat, padahal saya masih tidak keberatan membacanya jika cerita dibuat lebih panjang lagi.
Demikian penilaian saya mengenai novel “Orang-orang Biasa” karya Andrea Hirata versi saya.
*Penulis yang mengaku anonim ini sedang menggelandang mencari pengalaman di kota tetangga, seorang calon penyair ini juga dapat di temui di blog pribadinya.
http://entahmayawahyu.blogspot.com/
Pada sisi lain novel ini bercerita tentang kegiatan dari seorang inspektur Abdul Rojali yang diam-diam merindukan beraksi heroik layaknya pahlawan yang menumpas kejahatan. Karena dikota Belantik terkesan sebagai kota yang aman-aman saja. Sehingga sang inspektur berfikir bahwa porofesinya tidak ada gunanya.
Selang-seling cerita disajikan hingga berakhir dengan kejadian tak terduga. Kenapa? Karena ternyata judul dari buku jauh berbeda dengan isi yang disajikan dan berhasil membuat pembaca terkecoh. Salah satu kelebihan dari buku ini yakni penulis mampu menghidangkan banyak tokoh dengan karakter yang berbeda dan mudah untuk diingat. Bahasa yang digunakan pun luar biasa apik dan begitu jenaka.
Selain itu, ada banyak pesan yang bisa diambil dari novel ini, mulai dari motivasi, persahabatan, kesetiaan, kegigihan dan lain sebagainya.
Meskipun sebenarnya mencari kekurangan dari novel “Orang-orang Biasa” begitu sulit ditemukan. Akhirnya saya menemukan kekurangan dari novel ini, yakni cerita yang disajikan terlalu cepat, padahal saya masih tidak keberatan membacanya jika cerita dibuat lebih panjang lagi.
Demikian penilaian saya mengenai novel “Orang-orang Biasa” karya Andrea Hirata versi saya.
*Penulis yang mengaku anonim ini sedang menggelandang mencari pengalaman di kota tetangga, seorang calon penyair ini juga dapat di temui di blog pribadinya.
http://entahmayawahyu.blogspot.com/