Iklan

Sabtu, 15 Juni 2019, 06.26.00 WIB
Last Updated 2019-06-15T13:26:58Z
Nge-bookResensi buku

Sekilas tentang Buku Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan


KARENA JURNALISME BUKAN MONOPOLI WARTAWAN

Belakangan, senang rasanya banyak pihak berupaya melek media. Meski disatu sisi, ketidakpercayaan terhadap media juga tumbuh.
Setidaknya, masyarakat tak lagi buta tentang media.

Buku Rusdi Mathari berjudul "Karena Jurnalisme Bukan Monopoli Wartawan" ini dapat menjadi salah satu buku yang membuka mata kita tentang keadaan media di Indonesia. Apa yang dilakukan Rusdi melalui buku ini bisa dibilang sebagai bukti kecintaannya terhadap dunia jurnalistik dengan kritik. Kritik tersebut, diharapkan menjadi kaca bagi media di Indonesia untuk tetap berjalan pada prinsip jurnalisme itu sendiri.

Dalam buku setebal 256 halaman ini, pembaca disuguhkan 38 tulisan Rusdi yang menyinggung media di Indonesia. Melalui tulisan tersebut, pembaca diberikan penggambaran kepemilikan media, tokoh media, hubungan media terhadap aspek lainnya, proses kerja dan pengalaman seorang Wartawan, juga bagaimana media menyuguhkan berita dan agenda didalamnya. 

"Hoax sebetulnya lebih dari sekadar berita atau kabar bohong. Ia adalah informasi yang sengaja dibuat dengan maksud menipu atau mengelabui orang banyak. Kebohongan memang ada standard nya," tulis Rusdi dalam salah satu bab dibukunya.

Buku karya Cak Rusdhi Mathari ini akan memelekkan mata dengan kritiknya, namun juga memberikan refleksi.
Tak hanya untuk pegiat media, masyarakat luas sepantasnya membaca buku ini untuk literasi media.