@aldinosw_ |
Rumah
Sebelum munculnya bentuk lembaga pendidikan Pesantren yang begitu banyak seperti saat ini, pengajaran dan dakwah islamiyah banyak dilakukan di rumah rumah para mubaligh, mereka mengajarkan agama kepada keluarganya lambat laun terdapat masyrakat yang ikut juga dalam rombongan belajar.
Pengajaran di rumah- rumah berlangsung secara terus menerus dan menjadi tradisi di lingkungan masyarakat jawa. masyarakat muslim mempunyai komitmen bahwa kemampuan membaca al Qur'an merupakan suatu keharusan sehingga orang tua selalu mendorong anaknya untuk mempelajari al qur'an.
Setelah menyelesaikan pelajaran al qur'an
maka dilanjutkan dengan pelajaran keislaman tingkat dasar. sistem
pengajaran yang dilakukan biasanya seorang pengajar membacakan ayat
kemudian ditirukan murid secara bergantian, demikian juga murid belajar
satu persatu kepada guru. Sebelum belajar biasanya mereka membaca
pelajaran al Qur'an dengan suara yang lantang serta bersahutan, namun
tidak mengganggu antara yang satu dengan yang lainnya.
Secara umum
pengajaran al Qur'an dilakukan dengan menghafalkan huruf arab
(Hijaiyah). kemudian dilanjutkan dengan huruf yang berharokat.
Setelahnya diajarkan kalimat kalimat yang bergandeng. Jika sudah tamat
dilanjutkan dengan pelajaran Turutan (pengajaran al Qur'an sistem
Baghdadiyah karena diduga berasal dari model Baghdad-Irak yang dibawa
oleh para Mubaligh).
Sesudah hatam turutan dilanjutkn dengan Juz 'Amma
dan dibarengi dengan pelajaran tambahan seperti Rukun Iman,Rukun Islam
dan Do'a do'a yang disampaikan secara hafalan dalam bentuk bahasa Arab
atau bahasa Jawa. Demikianlah proses dakwah islam yang berlangsung
hingga saat ini dalam bentuk kecil hingga yang terbesar.