Iklan

Sabtu, 19 Desember 2020, 01.09.00 WIB
Last Updated 2021-08-09T05:38:38Z
Catetan DolanNyaba DesaTradisi

Catatan kemesraan dusun Kalitengah



Hamparan luas perkebunan teh yang memanjakan mata, ditambah terdengar rengeng-rengeng puji-pujian yang menggema menghiasi atap dusun, serta cuaca mendung yang menyelimuti dusun Kalitengah kala itu, serasa menambah kesyahduan tersendiri ketika berkunjung di dusun ini.
Mendengar lantunan puji pujian atau syiiran ketika menunggu imam datang sebelum sholat, mengingatkan saya pada mubaligh masa lalu yang menyampaikan ajaran islam dengan menuangkannya dalam bentuk karya sastra yang berbentuk nadhom atau tembangan, dengan menyelipkan pengajaran dan pengamalan dari ajaran agama tentang ketauhidan Ahlussunnah Wal jama’ah, seperti; Allah wujud qidam baqa’..(sifat wajib Allah SWT),  rukun iman,dsb. Juga tentang cinta tanah air, seperti cuplikan: Ya rabbi ij’al hadza baladan aminan. yang intinya berdoa kepada Allah agar menjadikan negara ini(baca:indonesia) aman dan damai. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa pentingnya memiliki benih benih jiwa cinta tanah air.
Maka, dengan cara menjaga dan terus melestarikan tradisi puji pujian merupakan sebuah upaya menjaga dan melindungi negara ini. Sebab ada 3 jenis pertahanan rakyat Indonesia. Yang pertama, pertahanan tradisi dan kebudayaan, pertahanan intelektual, dan pertahanan militer dan politik. Nah, di dusun Kalitengah sampai saat ini masih istiqomah dan terus ada yang melantunkan puji-pujian. Tidak hanya puji-pujian saja, tradisi jaburan juga masih ada, yaitu tradisi shodaqoh atau memberikan hidangan makanan di bulan ramadhan setelah sholat tarawih. Bahkan saking dekatnya antar warga, sampai  menganjurkan untuk membawa bahan lintingan dalam Jaburannya. Inilah bentuk kemesraan!
Bersambung..
Ini ceritaku, mana ceritamu?

#CatetanDolan menerima kiriman cerita pembaca seputar Wonosobo. Tayang tiap Senin. Kirimkan ceritamu ke redaksi@wonosoboclick.com dengan subject”Catetan Dolan”.