Dusun
Kalitengah merupakan dusun yang berada diantara dusun Kalikalang dan masuk
bagian Desa Jengkol. Berbicara desa Jengkol pasti tidak lepas dari obyek wisata
air terjun Sikantong yang beberapa periode ini sedang hits dikalangan
para wisatawan lokal maupun wisatawan daerah lain, Namun bukan tempat wisata
air terjun yang akan kita bahas.
Kali ini
Wonosobo click akan sedikit mengeksplor atau menyelami dari dusun Kalitengah.
Dusun Kalitengah bisa ditempuh
menggunakan angkutan umum maupun pribadi dari kota Wonosobo yang hanya berjarak
sekitar 15 kilometer ke arah utara. Jika menggunakkan angkutan umum, anda bisa
naik bus jurusan Wonosobo – Dieng dan turun di Desa Jengkol dan melanjutkan
perjalanan ke Kalitengah.
Ketika sudah
sampai di dusun Kalitengah anda akan disambut gapura berwarna hitam merah
bertuliskan Dusun Kalitengah, selain itu anda akan disambut oleh masyarakat
dengan sapaan ramah. Di daerah ini terdapat hamparan luas kebun teh yang
menghijau yang dapat memanjakan mata siapa saja yang menjejakkan kaki di
perkebunan teh. Perkebunan teh yangdikelola
oleh PT Tambi dan letaknya di atas pedesaan memang sangat cocok sebagai
alternatif liburan bersama kawan maupun keluarga. Berada di ketinggian sekitar
1400 meter diatas permukaan laut anda akan merasakan udara yang sejuk dan segar
ditambah dimanjakkan dengan hamparan hijau kebun teh, membuat anda semakin
betah dan tidak beranjak ingin segera pulang.
Masyarakat dusun
Kalitengah mayoritas bermata
pencaharian berbasis pertanian, menunjukkan bahwa begitu dekatnya mereka dengan alam, mereka ditugasi
mengatur dan mengolah bumi dalam arti, letak geografis daerah Wonosobo merupakan pegunungan maka dengan
mengolah lahan kemudian ditanami sayuran dan bahan pangan lainnya merupakan
wujud dari syukur atau menerima pemberian dari sang Maha Pencipta sehingga
wilayah tersebut menjadi gemah ripah lohjinawi dan baldatun thayyibatun
wa rabbun ghofur.
Jiwa
menghormati yang lebih tua masih tertanam pada jiwa masyarakat dusun Kalitengah, anda akan menjumpai kalimat
semacam “Nuwun Sewu”, Klamit dan lainnya yang inti kalimatnya bertujuan
menyapa kepada sesama maupun yang lebih tua. Serta keguyuban antar masyarakat
juga masih terjaga baik, ditandai dengan masih terjaganya tradisi ater-ater
(mengatarkan makanan ke tetangga), kelompok arisan, Yasinan dan lain lain yang
betujuan merekatkan atau mengguyubkan antar warga seperti olahraga; sepak bola
yang dimanagemen secara terstruktur dari
anak anak sampai pemudanya sehingga para pemainnya sering diminta untuk bermain
di daerah lain.
Yak, mungkin
yang disebutkan diatas hanya sebagian kecil yang baru diselami oleh Wonosobo
click. Tentu masih ada banyak yang belum
dikemukakan dan akan kita bahas lain waktu.