Wonosobo dan Dieng adalah dua nama yang tak bisa di pisahkan walaupun sebagian daerah dieng sudah memasuki wilayah banjar negara. kalau teman-teman ingin atau sedang traveling dan liburan ke wonosobo maupun dieng wajib tahu tentang hal ini.
Pasalnya, pergi tanpa mencoba beberapa hal dibawah ini pasti hambar, dan kurang lengkap!
Perlu di ketahui Wonosobo disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, di barat berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Banjarnegara, di utara berbatasan dengan Kabupaten Batang dan Kendal. Boleh dikata Wonosobo sangat strategis dan mudah dijangkau dari mana saja. Belum lagi alamnya yang sebagian besar berupa pegunungan menambah daya tarik pelancong untuk bertandang.Nah berikut ini hal-hal yang harus di coba.
1. Bertemu Langsung Dengan Anak Rambut Gimbal
Sebenarnya, mungkin cerita anak berambut gimbal yang fenomenal inilah yang membuat Dieng dan sekitarnya menjadi begitu fenomenal seperti sekarang. Diperkuat dengan promosi melalui Dieng Culture Festival yang rutin diadakan setiap tahun membuat semakin banyak orang yang ingin tahu eksistensi dari bocah berambut gimbal dari dataran tinggi Dieng. Anak berambut Gimbal memang banyak di temui di Dataran Tinggi Dieng. Tanah ini memang masih dianggap sebagai tanah mistis karena dipercaya sebagai salah satu tempat bersemayam para dewa. Anak berambut gimbal dari Dieng pun termasuk salah satu fenomena mistis tapi nyata dari dataran tinggi Dieng. Bagaimana tidak, seorang anak yang pada awalnya lahir normal, bisa tiba – tiba mempunyai rambut gimbal dengan sendirinya. Sesuatu yang mungkin susah dijelaskan secara ilmiah, namun benar-benar terjadi di Dieng.
2. Mencoba Secangkir Purwaceng
Liburan tidak akan lengkap tanpa mencoba kuliner lokalnya bukan? Lantas, kuliner lokal apa yang bisa dicoba dari Kabupaten Wonosobo? Ada beberapa… Salah satunya seperti Purwaceng yang telah saya sebutkan sebelumnya. Eh, viagra tradisional dari Dieng itu bisa dikategorikan sebagai kuliner kan ya?
Jadi buat siapapun, yang mengunjungi dataran tinggi Dieng, bertatap muka langsung dan mendengar cerita tentang anak berambut gimbal adalah suatu ceklist ketika berkunjung ke Dieng. Ketika orang yang mendengar kata “Purwaceng”, mungkin akan ada yang bereaksi dengan sedikit “mesum atau nakal”. Memang, kita juga tidak menepisnya kalau yang namanya “Purwaceng” ini adalah sebuah minuman kesehatan yang bisa meningkatkan stamina bagi peminumnya, terutama untuk pria. Catet ya, untuk pria, bukan untuk cowok jomblo yang kesepian : Purwaceng atau dalam bahasa latinnya yaitu Pimpinella pruatjan; adalah tumbuhan herbal yang dikenal sebagai viagra tradisional. Eksistensinya pun cukup tersohor dimana-mana. Bahkan ketika berkunjung ke Dieng banyak terdapat banyak toko yang menjual Purwaceng sebagai oleh-oleh.
Memang sih, setelah meminumnya badan jadi terasa agak hangat. Pas sekali dengan udara Dieng yang begitu dingin. Pantas saja kalau Purwaceng begitu populer.
3. Mencoba Makan Carica
Selain Purwaceng, Carica adalah salah satu yang membuat saya penasaran selama mengunjungi Dieng.
Carica ini adalah salah satu oleh –oleh khas Dieng. Banyak orang yang berlibur ke Dieng yang pulangya membeli carica sebagai oleh – oleh. Termasuk beberapa teman grup piknik ke Dieng kemarin. Memang Carica/karika yang merupakan pepaya gunung ini hanya bisa ditemui di dataran tinggi yang basah seperti Dieng. Asalnya sendiri bukan dari Indonesia, tetapi dari Amerika selatan. Carica bisa dimakan langsung, rasanya manis agak sepat ketika saya mencobanya. Sedangkan carica untuk oleh – oleh adalah yang sudah dibuat manisan. Rasa sepat sudah dihilangnkan, yang ada tinggal manis seperti sirup. Pastikan membawa satu atau dua bungkus carica untuk dibawa pulang dari dataran tinggi Dieng.
4. Mengunjungi dan Belajar Cara Pembuatan Teh Di Perkebunan Teh Tambi
Wonosobo bukan cuma punya dataran tinggi Dieng saja sebagai destinasi utamanya. Memang sebagai daerah yang berada di ketinggian, tentunya Wonosobo mempunyai komoditi flora seperti perkebunan teh. Suhu udara yang dingin memang pas banget untuk menanam teh. Nah, di Wonosobo ada sebuah perkebunan namanya Agrowisata Tambi yang bisa digunakan sebagai destinasi wisata pilihan. Terutama untuk yang sudah bosan berkutat dengan dataran tinggi dieng, atau yang ingin mengajak liburan anak. Karena di Agrowisata Tambi, selain udaranya begitu segar, disini saya juga bisa belajar tentang pemrosesan daun teh hingga siap diseduh. Sekali liburan, banyak ilmu yang didapat. Menarik sekali bukan?
5. Mencoba Semangkok Mie Ongklok
Yang satu ini sebut saja namanya
Mi Ongklok,itulah nama sebenarnya. Iya, memang aslinya bernama Mi Ongklok yang merupakan mi rebus khas Wonosobo. Mi yang dibuat dengan cara yang unik, menggunakan alat bantu bernamaOngklok
Mi Ongklok,itulah nama sebenarnya. Iya, memang aslinya bernama Mi Ongklok yang merupakan mi rebus khas Wonosobo. Mi yang dibuat dengan cara yang unik, menggunakan alat bantu bernamaOngklok
ini semacam keranjang kecil dari anyaman bambu sebagai tempat mi yang kemudian dicelupkan ke air panas. Jadi sudah tahu kan kenapa disebut Mi Ongklok? Penyajiannya pun juga unik. Menggunakan racikan bumbu spesial, dengan kol dan potongan daun kucai, lalu disiram dengan kuah kental berkanji yang dikenal dengan loh. Sebagai pelengkapnya, Mi Ongklok dinikmati dengan sate sebagai pelengkapnya.
6 Menjelajah Dieng
Selain budaya yang unik, juga kuliner yang lezat Kabupaten Wonosobo khususnya Dieng mempunyai banyak pemandangan yang mungkin bisa menghentikan nafas sekejap.
7. Kemping Di Puncak Prau
Dari pintu masuknya, memerlukan trekking dengan jalur menanjak selama beberapa puluh menit. Beberapa saat sebelum sampai puncaknya ada sebuah area terbuka yang berada di ketinggian dengan pemandangan Gunung Sindoro dan Telaga Warna tepat dibelakangnya. Sebuah tempat yang sangat tepat untuk para pemburu ketinggian dan turis narsis
Berkemah di Puncak Prau semalam adalah salah satu whislist yang patut kita pertimbangkan. belum tercapai berkunjungan ke Dieng kalo belum menginap di ketinggian gunung prau..