Iklan

Senin, 06 Juni 2016, 09.36.00 WIB
Last Updated 2016-06-24T18:10:50Z
Wisata

Sejarah Kota Wonosobo


Mungkin sudah banyak yang tau sobat WDC tentang sejarah kota asri wonosobo tapi gak ada salahnya jika redaksi memuat sekali lagi mengenai sejarah terbentuknya kota wonosobo,di ceritakan bahwa pada awal abad 17, Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik merintis suatu pemukiman di daerah Wonosobo. Selanjutnya Kyai Kolodete berada di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Walik berada di sekitar kota Wonosobo sekarang ini dan Kyai Karim berada di derah Kalibeber.(Berdasarkan Cerita Rakyat) dikemudian hari dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaanya di Selomanik. Dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaanya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledook-Wonosobo atau Plobangan sekarang ini. Salah seorang cucu Kyai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo “I Singowedono” yang telah mendapat hadiah satu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat menjadi penguasa daerah ini namanya berganti menjadi Tumenggung Jogonegora. Pada masa ini Pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen. Pada masa perang Diponegoro (1825-1930), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan Diponegoro.

Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Musbch atau kemudian dikenal dengan nama Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kyai Muhamad Ngarpah. Dalam pertempuran melawan Belanda, Kyai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu Pengaran Diponegoro memberi nama Kyai Muhamad Ngarpah dengan sebutan Tumenggung Seconegoro. Selanjutnya Tumenggung Seconegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar TUMENGGUNG SECONEGORO. Eksistensi kekuasaan Seconegoro di derah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dimulai setelah perang Diponegoro selesai. Seconegoro adalah Bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Sekomerto ke kawasan Wonosobo sekarang ini.