![]() | |
Ilustrasi. | Weton Tulang Wangi dan Malam 1 Suro: 5 Pantangan Sakral yang Nggak Boleh Kamu Remehkan |
Wonosobo.click - Ada hal-hal yang kelihatannya sepele, tapi ternyata menyimpan makna mendalam.
Apalagi kalau kamu lahir dengan weton tulang wangi dan hidup di tengah masyarakat Jawa.
Salah satunya adalah urusan dengan malam 1 Suro, malam sakral dalam penanggalan Jawa yang bukan cuma mistis, tapi juga spiritual.
Weton tulang wangi sendiri adalah istilah buat orang-orang yang dianggap punya aura 'harum' secara batin.
Mereka ini biasanya disukai orang banyak, tapi sekaligus sering jadi target energi-energi yang nggak kasat mata.
Nah, malam 1 Suro jadi semacam titik rawan bagi para pemilik aura ini.
Bukan karena kamu harus takut setan, tapi karena pada malam itu, dunia manusia dan dunia gaib katanya lagi “beririsan” kayak dua lapisan kue lapis yang ketemu pas di tengah.
Jadi, kalau kamu termasuk yang lahir dengan weton tulang wangi, ada baiknya kamu perhatikan 5 pantangan penting berikut ini.
Bukan buat bikin kamu paranoid, tapi supaya hidupmu tetap seimbang dan nggak ada urusan sama hal-hal yang nggak kelihatan tapi suka nyelonong masuk tanpa undangan.
1. Menikah atau Gelar Hajatan Besar
Malam 1 Suro dianggap malam sakral. Dalam budaya Jawa, malam ini dipercaya sebagai saatnya para makhluk halus 'menggelar hajat besar'.
Jadi, kalau kamu malah nekat bikin pesta—apalagi pesta nikah—kamu dianggap "nabrak jalur".
Ini bukan cuma soal mistis, tapi juga soal menghormati waktu-waktu yang dipercaya sakral.
Menikah itu memang niat baik, tapi kalau waktunya bentrok dengan momen spiritual, ya bisa jadi bawa suasana yang kurang beres.
2. Keluar Rumah Tanpa Alasan yang Jelas
Kalau malam itu kamu tiba-tiba pengin jajan tahu bulat atau sekadar nongkrong di pos ronda, coba pikir dua kali.
Malam 1 Suro, terutama bagi yang punya weton tulang wangi, bukan waktu yang santai-santai amat.
Aura spiritualmu yang wangi itu konon gampang "tercium" oleh mereka yang tinggal di dunia tak kasat mata.
Jadi, kecuali kamu benar-benar perlu, mending diam di rumah. Lebih baik ngopi, selawatan, atau baca buku yang menenangkan.
3. Jaga Lisan, Hindari Ucapan Kasar
Namanya malam sakral, ya sebaiknya jaga ucapan. Apalagi kamu yang punya daya spiritual tinggi.
Kata-kata itu bukan cuma bunyi, tapi juga energi. Dan malam 1 Suro dipercaya sebagai malam di mana energi baik dan buruk mudah "menempel".
Kalau kamu ngomel-ngomel atau maki-maki di malam itu, bisa jadi malah kamu sendiri yang ‘kepentok’ dampaknya nanti.
Jadi, kendalikan lidah sebelum kamu harus menyelesaikan akibatnya.
4. Jangan Menggigit Bibir
Nah, ini yang unik. Dalam tradisi Jawa, menggigit bibir secara tidak sadar (terutama malam hari) dipercaya sebagai pertanda batin sedang gelisah.
Terdapat di malam 1 Suro, tindakan ini bisa dianggap sebagai “kode” terbuka buat energi negatif mampir.
Kalau kamu sadar lagi sering gigit bibir malam-malam, coba introspeksi.
Bisa jadi hatimu memang lagi nggak tenang. Dan malam Suro bukan saat yang tepat untuk jadi ‘pintu terbuka’.
5. Tunda Pindahan atau Renovasi Rumah
Urusan angkut-angkut, bongkar-bongkar rumah, atau pindahan besar-besaran sebaiknya ditunda dulu.
Malam 1 Suro bukan waktu yang cocok untuk perubahan besar dalam rumah tangga. Dalam keyakinan Jawa, hal itu bisa ‘mengusik’ keseimbangan energi rumah.
Kalau memang harus banget renovasi, pastikan waktunya bukan di malam yang penuh energi spiritual ini. Biar rumahmu tetap adem ayem, dan kamu juga tenang tidur malam.
Jadi, Ini Mistis atau Simbolis?
Bisa dua-duanya. Tapi yang jelas, budaya Jawa mengajarkan kita untuk selaras dengan alam dan waktu.
Pantangan-pantangan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai pengingat supaya kita tahu diri dan tahu waktu.
Bahwa dalam hidup ini, nggak semuanya bisa diukur pakai logika.
Kadang, menghormati yang tak terlihat adalah bentuk paling sederhana dari kebijaksanaan.***