Masjid -Masjid kuno yang berada di daerah Wonosobo hampir mirip
dengan daerah daerah lain yang digolongkan sebagai masjid kuno. Bangunan
masjid tua memiliki ciri diantarnya memiliki arsitektur yang khas,
yaitu memiliki atap bertingkat yang meruncing, yang kadang terdiri dari
lima atau tiga atap sehingga masjid terlihat seperti bangunan yang
menjulang tinggi.
Di salah satu bagian atap terdapat tempat khusus yang
digunakan oleh muadzin (orang yang adzan) untuk mengumandangkan adzan, ciri ini merupakan ciri tersendiri model bangunan Masjid di
Jawa. selain ciri atap kebanyak Masjid kuno mempunyai landasan yang
berbentuk segi empat dan lebih tinggi dari tanah, sehingga tidak berdiri
di atas tiang tiang seperti kebanyakan bangunan Musholla (Langgar).
Bagian dalamnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam yang di
depannya terdapat tempat imam serta para Khotib untuk berkhutbah dan
bagian luar yang disebut dengan serambi digunakan untuk aktifitas yang
lain seperti musyawarah.
Masjid inilah yang pada masa dulu digunakan
untuk menyampaikan ajaran islam oleh para 'Ulama kepada santri
santrinya dalam bentuk halaqoh atau kelompok kecil atau sebagai tempat
bagi pengembara yang datang untuk menyebarkan agama islam, disediakan
sebuah Mesjid.22) Dari fakta tentang pengajaran islam ini dapat
dibuktikan bahwa pada makam makam keluarga Sayyid terdapat tulisan dalam
batu Nisan dengan menggunakan kalimah yang hampir menyerupai dalam
bentuk nadhom (prosa Arab) yang tertulis dalam kitab Maulid al Barzanji .
Sebagai bentuk bahwa Pendidikan dan Pengajaran islam telah dilakukan
semenjak lama di Masjid.